Kamis, 04 Juni 2009

3 GAya dASar FreEstyLe

Dari sekian banyak gaya yang biasa Anda saksikan di dalam setiap pertunjukan freestyle, pada dasarnya semua itu hanyalah merupakan pengembangan dari 3 gaya dasar, yaitu stopie, wheelie, dan burnout. Berikut ini merupakan langkah-langkah dasar melakukan 3 gaya tersebut:



Burnout

Untuk yang satu ini, setiap orang dijamin mampu melakukannya. Sambil berdiri mengangkangi motor, kedua kaki tegas dengan aspal, (posisi ini menjamin motor tidak akan mengarah ke kiri atau kanan), masukkan gear pada gigi satu atau dua, tarik rem depan, kemudian putar gas. Dengan demikian, ban belakang akan berputar. Semakin lama dan semakin tinggi gas yang Anda putar, semakin banyak asap yang tercipta akibat gesekan ban belakang tersebut pada aspal. Tetapi Anda juga harus memperhitungkan kapan sebaiknya berhenti. Kecuali Anda memang sengaja ingin meledakkan ban belakang Anda.

Stopie

Ketika motor masih melaju, tarik rem secara total namun hati-hati, majukan badan sedikit ke arah tangki yang diikuti dengan kaki dilipat ke depan. Tekan stang dengan kedua tangan untuk membantu motor agar naik. Ketika motor akan naik, badan jangan sampai ikutan condong ke depan melainkan diusahakan tegak ke belakang. Ini penting untuk membantu kekuatan tangan ketika menekan ke stang. Saat menekan, tangan harus sama kuat. Jika tidak, akan membuat motor goyang dan menyebabkan Anda hilang keseimbangan. Nah, begitu posisi roda belakang sudah terangkat, semuanya tinggal mengandalkan kekuatan tangan untuk menjaga keseimbangan.

Untuk Anda yang masih pemula, tidak perlu mengambil trek yang terlalu jauh. Main pendek saja dulu. Begitu juga kecepatannya tidak perlu terlalu tinggi, 30 - 40 km/jam saja sudah cukup. Yang penting adalah bagaimana agar roda belakang motor tersebut naik dulu. Kalau sudah bisa naik, baru mainkan speed, yaitu 60 - 80 km/jam, serta melakukan endo -pelepasan rem perlahan-lahan, sehingga motor akan berjalan perlahan ketika roda belakang masih terangkat.

Wheelie

Nyalakan motor, posisi kedua kaki menginjak aspal, hentakkan gigi, slip kopling, lalu putar gas secara mantap sambil kedua tangan menghentakkan stang ke atas, hingga roda depan terangkat. Ketika roda depan sudah terangkat, masukkan ke gigi dua tanpa menekan kopling. Karena, jika menggunakan kopling, dipastikan roda depan akan sulit terangkat. Jaga kecepatan motor dengan mengombinasikan tarikan gas dan rem belakang. Cara ini, selain untuk menahan supaya roda depan tetap terangkat selama yang kita inginkan, juga menjaga agar Anda dan motor Anda tidak BB alias balik bakul alias terjungkal.

Untuk mengimbangi motor pada saat wheelie, bisa menggunakan kaki kiri atau kanan. Kalau motor membuang ke kanan, kembangkan kaki kiri. Begitu juga sebaliknya. Untuk pemula, biasanya memulai aksinya dengan wheelie kodok -kakinya turun dua-duanya. Lama-kelamaan, ketika sudah semakin mahir, baru bisa melakukan wheelie dengan kedua kaki tetap menginjak footstep.

Dari ketiga gaya inilah, para freestyler berlomba-lomba untuk melakukan inovasi dan mengembangkan gayanya sendiri-sendiri, baik untuk kategori individu maupun beregu, hingga ke tingkat yang paling ekstrem. Apa pun kombinasi aksi yang dilakukan, akan membuat freestyler merasakan aliran adrenalin yang deras ke seluruh tubuh. Mau mencoba?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

aku ingin menjerit...